Advertisement

Tabanan, 5 Juli 2025 – Puluhan siswa dari sebuah Sekolah Dasar di wilayah Agung, Tabanan, dilaporkan mengalami gejala seperti mual, muntah, hingga pusing setelah mengonsumsi makanan di kantin sekolah, Rabu siang (2/7). Mendapati laporan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan segera menurunkan tim untuk melakukan investigasi hingga penanganan medis.

Kronologi dan Gejala

Menurut penuturan Kepala Sekolah SDN Agung I, sekitar pukul 11.00 WITA, siswa dari kelas 1–6 mulai menunjukkan keluhan setelah makan siang. Gejala yang muncul meliputi:

Advertisement
  • Mual dan muntah-muntah
  • Pusing dan lemas
  • Sempat mengalami diare ringan

Sekitar 30–40 siswa dilaporkan terdampak. Sebagian dievakuasi ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS), sedangkan puluhan lainnya dibawa ke Puskesmas Agung untuk observasi dan penanganan lanjutan.

Respons Cepat Dinkes

Kepala Dinkes Tabanan, dr. Ketut Parwata, menjelaskan bahwa timnya langsung terjun kelapangan begitu menerima laporan dari pihak sekolah. “Kami melakukan verifikasi, memeriksa kondisi siswa, serta mengumpulkan sampel makanan dari kantin,” jelas dr. Parwata.

Advertisement

Tambahnya, sejumlah langkah langsung dilakukan:

  1. Medis: pemberian oralit, antiemetik, dan observasi
  2. Inspeksi: cek sanitasi dan kondisi penyimpanan bahan makanan
  3. Pengumpulan sampel makanan dan sisa menu untuk diuji laboratorium

“Saat ini belum ada bukti pasti bahwa ini keracunan biasa. Penyebab bisa bermacam—dari bakteri, kebersihan, hingga cara penyimpanan,” ujar dr. Parwata.

Rekam Jejak Kasus Sejenis

Kasus dugaan keracunan di lembaga pendidikan bukanlah pertama. Seperti yang terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah, sebanyak 40 siswa SD dilaporkan mual-muntah usai menyantap menu ayam krispi dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan menu tersebut akhirnya ditarik karena diduga salah pengolahan Di wilayah lain, hampir serupa, ratusan siswa SMP dan SMA di Cianjur bahkan Bandung melaporkan gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program serupa.

Imbauan dan Tindakan Lanjutan

Dinkes Tabanan mengimbau sekolah lain agar segera memperbaiki SOP penyajian makanan, terutama:

  • Menjaga agar makanan disajikan segar, bukan disiapkan terlalu jauh sebelumnya
  • Menyimpan bahan di suhu tepat sesuai standar
  • Memastikan fasilitas kebersihan di dapur dan kantin

Sementara hasil laboratorium terhadap sampel makanan diperkirakan akan keluar dalam 7–10 hari kerja. Tim Dinkes bersama pihak sekolah siap memantau kondisi kesehatan siswa hingga dinyatakan pulih sepenuhnya.

Penulis: Agus DarmaEditor: Bima Saputra

Advertisement

3 Komentar

  1. Rina Kurniawati

    Semoga anak-anak cepat pulih. Keamanan makanan di lingkungan sekolah harus lebih diperhatikan.

  2. Andi Saputra

    Prihatin sekali. Harus ada audit menyeluruh terhadap kantin sekolah. Jangan sampai kejadian ini terulang.

  3. Lina Marlina

    Anak saya juga sekolah di daerah itu, jadi khawatir. Semoga pihak terkait segera beri kejelasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *