Advertisement

Indonesia, Juli 2025 — Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga cabai di pasar tradisional mengalami lonjakan tajam, membuat pedagang dan konsumen kelabakan menyesuaikan harga belanja harian.

Lonjakan Harga Signifikan

Pantauan di berbagai daerah menunjukkan kenaikan mendadak:

Advertisement
  • Di Kota Malang, harga cabai merah besar melonjak dari Rp 23.000–23.500 per kg (akhir Mei) menjadi Rp 35.000 per kg pada awal Juni.
  • Cabai rawit merah di Malang naik dari Rp 21.000 ke Rp 32.000 per kg dalam rentang waktu sama.
  • Di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, harga cabai rawit merah pernah menyentuh Rp 50.833 per kg saat Idul Adha, menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 11 Juni.
  • Rincian Bapanas per 6 Juni menunjukkan harga cabai rawit merah Rp 50.833 per kg, cabai merah keriting Rp 44.560 per kg, dan cabai merah besar Rp 45.468 per kg.
  • Data RRI menyebut cabai rawit merah melonjak dari Rp 27.000 ke Rp 56.000 per kg, sedangkan cabai merah besar mencapai Rp 50.000 per kg.
  • Di Kabupaten Cirebon, kenaikan harga pangan mencuat: bawang merah mencapai Rp 50.000 per kg, bawang putih Rp 51.000, dan cabai rawit merah pernah menyentuh Rp 100.000 per kg karena gangguan pasokan.

Penyebab Lonjakan

Kenaikan harga ini umumnya dipicu oleh faktor berikut:

  1. Permintaan tinggi menjelang Idul Adha untuk kebutuhan konsumsi dan persiapan kurban.
  2. Biaya distribusi meningkat, terutama seiring jarak tempuh dan biaya kurir naik.
  3. Pasokan terganggu, seperti cuaca buruk yang memengaruhi panen di sentra produksi.

Dampak ke Pedagang dan Konsumen

Pedagang pasar tradisional kewalahan menyesuaikan harga beli dan jual yang berubah drastis dalam waktu singkat, sementara konsumen mengeluhkan beratnya pengeluaran belanja rutin harian.

Advertisement

Sumariati, pedagang di Malang, menyatakan bahwa meski berat, pelanggan tetap membeli tapi “harus pintar mengatur takaran dan anggaran”.

Respons Pemerintah

Badan Pangan Nasional dan pemerintah daerah telah mengantisipasi lonjakan ini dengan:

  • Menggelar rapat koordinasi stabilisasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
  • Program pasar murah dan subsidi transportasi siap dijalankan untuk meredam lonjakan harga.
  • Bapanas juga mendorong hilirisasi cabai, termasuk produksi cabai kering, untuk mereduksi tekanan suplai.

Proyeksi Harga

Harga cabai tampak mulai turun pasca-Idul Adha: Tirto mencatat harga cabai rawit merah turun ke Rp 52.538 per kg, cabai merah keriting Rp 45.904, dan cabai merah besar Rp 46.799 per kg per 10 Juni.

Kenaikan harga cabai menjelang Idul Adha 2025 benar-benar terjadi dan cukup tajam. Dari data nasional dan daerah, harga cabai rawit merah sempat menanjak hingga Rp 56.000–50.000+ per kg, bahkan mencapai Rp 100.000 di beberapa titik lokal. Pemerintah telah bergerak dengan berbagai program, dan per 10 Juni harga mulai mereda, namun masih berada di atas kondisi normal pra-hari raya.

Penulis: Agus DarmaEditor: Bima Saputra

Advertisement

3 Komentar

  1. Siti Rahmah

    Setiap jelang hari besar, harga cabai pasti naik drastis. Kasihan pedagang kecil, makin sulit jualan karena pembeli juga jadi sepi. Pemerintah harus cepat turun tangan agar harga tetap stabil.

  2. Arman Fadli

    Sudah jadi langganan tiap tahun. Tapi herannya, solusi jangka panjang belum pernah benar-benar ada. Pasokan harus diperbaiki, jangan sampai rakyat kecil terus yang kena imbas.

  3. Dewi Kartika

    Harga naik itu wajar kalau permintaan tinggi, tapi kalau sampai pedagang ‘menjerit’, berarti ada yang salah di distribusi atau stok. Semoga ada kebijakan yang berpihak ke pasar tradisional, bukan cuma retail besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *